Selasa, 29 Maret 2016

Jalur KA Rancaekek-Tanjungsari

Napak Tilas Jalur Kereta Zaman Belanda, dari Rancaekek Hingga Jembatan Cincin

Avitia Nurmatari - detikfinance
Napak Tilas Jalur Kereta Zaman Belanda, dari Rancaekek Hingga Jembatan Cincin Foto: Avitia Nurmatari
Rancaekek -Jalur kereta Api Rancaekek-Tanjungsari (Citali) disebut-sebut akan diaktifkan kembali. detikFinance berkesempatan untuk napak tilas di jalur tersebut. Seperti apa kondisinya sekarang?

Lokasi pertama yang didatangi adalah Stasiun Kereta Api Rancaekek. Di sana terdapat cabang rel yang dahulu digunakan untuk jalur kereta api Rancaekek-Tanjungsari. Kini jalur tersebut sudah tidak digunakan lagi, beralihfungsi menjadi pesawahan dan pemukiman.

Selanjutnya napak tilas dilanjutkan ke Jembatan Tunggul Hideung Tanjungsari. Ada dua bangunan sisa jembatan yang masih berdiri di tengah sawah. Dahulu jembatan tersebut rencananya akan dibangun semacam flyover jalur kereta, namun urung dibangun.

Perjalanan dilanjutkan ke Stasiun Tanjungsari. Bangunan itu kini sudah berubah menjadi Gedung Serbaguna. Di sisi kanan gedung, masih ada jejak identitas peninggalan yakni nama stasiun yang tertulis dalam ejaan lama 'Tanjoengsari'. Tulisannya sudah tidak jelas termakan usia.

Berjalan sekitar 100 meter dari stasiun, terdapat underpass kereta api. Saat ini kondisinya sudah naik sekitar 3 meter, lebih tinggi dari jalur lama.

"Dulu ini dibawah sekali, kalau lewat sini bergaung. Sekarang sudah tinggi," ujar salah satu warga yang berjualan ayam di kolong underpass tersebut.

Ujung perjalanan napak tilas berakhir di Jembatan Cikuda yang tersohor oleh mahasiswa Kampus Unpad Jatinangor dengan sebutan jembatan Cincin.

Jembatan ini dulunya juga jembatan rel kereta api. Namun kini rel sudah tak nampak dan digunakan sebagai akses jalan umum warga sekitar.

Belum dipastikan apakah jalur ini akan direaktivasi atau akan menggunakan jalur baru jika rute kereta api Rancaekek-Tanjungsari diaktifkan kembali.
(avi/ang)
http://finance.detik.com/read/2016/03/29/161839/3175113/4/napak-tilas-jalur-kereta-zaman-belanda-dari-rancaekek-hingga-jembatan-cincin?f9911013

Mati 74 Tahun, Jalur KA Rancaekek-Tanjungsari Bakal Hidup Lagi

Avitia Nurmatari - detikfinance
Mati 74 Tahun, Jalur KA Rancaekek-Tanjungsari Bakal Hidup Lagi Foto: Avitia Nurmatari
Rancaekek -Sudah 74 tahun jalur Kereta Api (KA) Rancaekek-Tanjungsari (Citali) ditutup. Rencananya Pemprov Jabar akan mengaktifkan kembali jalur kereta api Rancaekek-Tanjungsari sepanjang 11,5 kilometer tersebut.

Untuk mengecek kesiapan jalur Rancaekek-Tanjungsari tersebut, PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan peninjauan ke jalur tersebut, Selasa (29/3/2016).

"Nanti kita akan melihat langsung kondisi di lapangan seperti apa, mulai dari kondisi rel, jembatan dan lain-lainnya. Kami harap bisa bermanfaat dan membawa sesuatu," ujar Kepala Humas PT KAI, Agus Komaruddin.

Bersama rombongan, pengecekan dimulai dari Stasiun Rancaekek. Rencananya dari Stasiun Rancaekek akan langsung meninjau Jembatan Tunggul Hideung Tanjungsari, Eks Stasiun Kereta Api Tanjungsari kemudian Jembatan Cincin Cikuda.

"Dalam perjalanan dari Stasiun Rancaekek kita juga akan melihat beberapa rel yang saat ini sudah dipakai pemukiman," ujar Aditya Dwi Laksana selaku Exevutive Chairman Kereta Anak Bangsa.



Sekilas tentang jalur Kereta Api Rancaekek-Tanjungsari (Citali), dimulai pada 13 Februari 1921, jalur ini menjadi andalan untuk mengangkut hasil perkebunan dan kepentingan pertahanan militer di wilayah Bandung Timur.

Namun pada zaman Jepang, tepatnya tahun 1942, jalur Rancaekek-Tanjungsari ditutup.


1 komentar: